Pukul 01.00 hari ahad 28 Oktober 2018, saat tidur tiba2 terbangun karena merasa basah, k kamar mandi utk memeriksa apakah itu kencing atau bukan, tapi ternyata itu seperti air yang mengalir.
01.15 masih bingung dengan apa yang terjadi, dan masih basah, WA suami yang sedang dinas ke Jogja, sedikit panik akhirnya bangunkan Ibu juga.
Pukul 03.00..cairanx belum berhenti juga, akhirnya memutuskan untuk ke RS.
Sambil terus komunikasi dengan suami yang jauh, akhirnya dinyatakan kalau yang kualami itu Ketuban Pecah Dini di usia kandungan 34W. Akhirnya sambil menunggu dokter datang, mertua pun juga datang, dan ternyata sudah ada d pembukaan 4, kontraksi yang terasa semoga menjadi penggugur dosa.
Jam 09.00 dokter datang, memeriksa pembukaan dan USG, dan hasilnya saya harus di sc saat itu juga. Rasa hancur yang pertama. Sambil mempersiapkan diri utk di SC saya hanya berani WA suami, minta maaf untuk semua yang terjadi. Bismillah, jam 10.00 masuk di ruang SC, 3 dokter dan 2 perawat, setelah anestesi dsb, mulailah operasi tersebut. Masih teringat jelas obrolan mereka seputaran ac yang kondisinya kurang bagus, dokter anestesi yang selalu mengingatkan tahapan2 yang akan dilalui dan akhirnya operasinya selesai.
Ke ruang pemulihan, rasa baper kedua semakin menjadi2, nangis2 bombay antara sadar dengan tidak sambil nunggu efek bius selesai, nangis karena harus d SC, nangis karena suami tak ada..huuu..dan semuanya menjadi satu. Ibu dan mertua satu demi satu melihat kondisi pasca pemulihan dan suami yang datang di jam 9 malam.
Shanaya Aisyah Ersyad, nama yang telah disiapkan oleh Babahnya, yang telah digariskan Allah lahir pada tanggal 28 Oktober 2018 dengan Berat 2,1 Kg dan Panjang 45 Cm yang harus di inkubator. Semoga Allah selalu merahmati dan memberkahi kami dengan hadirnya penyejuk jiwa, dan semoga kami bisa menjadi keluarga pendidik generasi Rasulullah. Aamiin ya Rabbal Alamin.
